Alat musik Sasando berasal dari Tanah Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Rote biasa menyebutnya dengan “Sasandu” yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Dalam bahasa Kupang sering disebut dengan “Sasando”, yaitu alat musik gesek yang dipetik oleh jari pemainnya.
Sasando berbentuk unik berupa tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Pada bagian bawah terdapat alat untuk mengatur tegangan senar.
Di tengahnya terdapat senda atau penyangga dan senarnya bisa diregangkan. Fungsi senda ini adalah untuk mengatur nada dan setiap petiknya dapat menghasilkan nada yang berbeda-beda.
Alat musik Sasando ada dua jenis, yaitu Sasando tradisional dan elektrik.
Sasando tradisional merupakan bentuk asli Sasando yang dimainkan tanpa bantuan alat elektronik seperti amplifier. Sedangkan Sasando elektrik dimainkan dengan bantuan alat elektronik dan biasanya digunakan dalam pertunjukan modern atau panggung besar.
Jumlah senar yang semula 7 kemudian berubah menjadi 9 dan 10. Sekarang menjadi 28, 56 bahkan 84 senar.
Berdasarkan bunyi yang dihasilkan, Sasando dibedakan menjadi beberapa jenis. Ada Sasando Ganda, Sasando Angkel, Sasando Gong, dan Sasando Biola.